Selasa, 19 Januari 2010

CRYOSURGEY METODE ALTERNATIF PEJINAK KANKER

Memadukan cara tradisional dan teknologi modern, Cryosurgery menjadi metode alternatif untuk menjinakkan kanker. Metode ini juga tidak membutuhkan biaya yang tidak terlalu mahal.
Dunia kedokteran terus bekerja keras menjinakkan kanker. Berbagai teknologi pun diterapkan untuk penyembuhan penyakit yang mematikan ini. Salah satunya adalah cryosurgery. Kanker masih menjadi momok paling menakutkan. Apalagi penyakit ini juga bisa menyerang semua orang, dan semua golongan umur. Memang orang berusia di atas 40 tahun memiliki risiko yang lebih besar bila dibandingkan usia dibawahnya. Kanker adalah penyakit yang disebabkan pertumbuhan sel yang tidak normal. Pada umumnya kanker tidak diturunkan, tetapi ada beberapa jenis secara genetis dapat diturunkan.

Penyebab kanker sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa factor yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker. Misalnya seperti bahan kimia, seperti tar pada rokok, bahan kimia industri, penyinaran yang berlebihan, dan beberapa virus tertentu (virus papiloma pada manusia). Faktor pemicu lainnya antara lain pemberian hormon berlebihan dan ransangan berupa benturan atau gesekan pada salahsatu bagian tubuh secara berulang dalam waktu yang lama. Pola makan yang tidak sehat seperti konsumsi makanan berpengawet dan mengandung zat pewarna disinyalir bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker.
“Sebagian besar kanker dapat dicegah dengan kebiasaan hidup sehat dan menghindari faktor-faktor pemicu kanker,”ujar Direktur Utama RS Gading Pluit Dr Berlian Sutedja SpB pada acara symposium bertema “2nd Recent Advances In Cancer Diagnosis & Therapy” yang diadakan oleh Rumah Sakit Gading Peluit, beberapa waktu lalu.

Seiring dengan perkembangan teknologi, berbagaicara penyembuhan pun ditemukan. Salah satunya adalah penyembuhan dengan cryosurgery. Ketua perhimpunan Cryosurgery Indonesia dr Pudjo Astowo SpP(K) menuturkan bahwa cryosurgery pertama kali digunakan di Eropa tahun 1977 oleh Curpenter dan Sanderson pada tahun 1981 dan Roger tahun 1983.
“cryosurgery yang nama lainnya adalah cryoablasio atau cryotherapy sebenarnya sudah lama ada, tetapi di Eropa teknologi ini tidak berkembang. Mereka hanya membuat alat, dan dikembangkan China sekitar tahun 1980,”tutur dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Gading Pluit Jakarta. Teknologi ini mengalami puncaknya pada 1985.
Cryosurgery merupakan terapi yang memadukan cara tradisional dan modern dalam penyembuhan kanker. Cara tradisional yang dimaksud adalh menggunakan es. Pengobatan dengan es ini sudah ada sejak 3500 tahun yang lalu. Es digunakan untuk mengobati luka kaki, patah tulang, dan berbagai luka dan kecelakaan.

Sementara pengobatan modern adalah dengan menggunakan cairan nitrogen. Pada tahun 1960-an, cairan nitrogen digunakan untuk mengobati kanker hati dan prostat. Kedua metode pengobatan tersebut lantas digabungkan dalam metode cryosusgery ini. Dokter yang berpraktek di RS Agung Manggarai, Jakarta, ini menjelaskan teknik kerja dari cryosusgery ini dengan menggunakan ultrasonografi atau CT scan, jarum cryo yang bernama probe (menyerupai jarum yang mempunyai lubang). Keduanya dimasukkan perkutaneous ke dalam tumor dan cairan argon dengan tekanan tinggi dilewatkan melalui jarum cryo untuk mencapai suhu 160 derajat celcius. Pada suhu ini akan terbentuk bola es. Bola es tersebut berfungsi melingkupi seluruh area tumor dengan batas aman 1 cm di luar tumor.

Sel kanker akan mati atau dirusak pada temperatur –40 derajat Celsius karena proses pembekuan dan pencairan tumor in situ. Sel kanker yang rusak ini dapat terjadi dengan dua cara, yaitu cara cepat dan cara lambat. Cara cepat karena efek pendingin dan cairan tadi terjadi denaturasi protein dan membran sel kanker yang akan menyebabkan pecah atau rusaknya sel kanker. Atau dengan cara lambat, akibat ada pembuluh darah yang mengalami kerusakan, seperti agregasi trombosit.”Cryosurgery ini bisa digunakan untuk semua jenis kanker, terutama kanker prostat, kanker lever, dan kanker paru,”ujar dokter yang juga berpraktik di RS Persahabatan Jakarta.

Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia Jakarta ini menuturkan, efak samping dari cryosurgery ini lebih sedikit dan ringan dibandingkan dengan tindakan penyembuhan yang lain. “Mungkin efek samping yang terjadi diantaranya adalah jika tumor tersebut lebih dekat dipermukaan, maka akan menyebabkan kerusakan kulit,”sebut dokter yang mengambil spesialisasi di FK Universitas Indonesia. Cara penyembuhan ini juga ampuh untuk penderita kanker stadium.

“Untuk melakukan operasi ini pasien juga tak harus membayar dengan biaya mahal. Bila metode penyembuhan kanker lain memakan biaya hingga ratusan juta. Cryosurgery ini hanya butuh 15-20 juta,”sebutnya. Bagaimana dengan tingkat kesembuhannya? Pudjo mengatakan, tingkat kesembuhan tergantung dari kasusnya. Apabila kanker yang tak begitu ganas, maka cukup sekali saja melakukan terapi ini, maka pasien bisa langsung sembuh.”cryoterapi juga bisa dikombinasikan dengan beberapa modality tindakan kanker seperti kemoterapi,”sebutnya. Setelah melakukan terapi ini, beberapa perawatan yang dibutuhkan pun cukup sederhana. Pasien cukup diberi antibiotik untuk menghindari terjadinya infeksi serta diberi obat penghilang rasa sakit. (SINDO)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar