Kamis, 20 Agustus 2009

JANTUNG SEHAT DENGAN COKLAT

Coklelat tak hanya nikmat untuk dikudap. Sebuah penelitian di Inggris mengatakan, konsumsi cokelat yang seimbang akan mengurangi anda terhindar dari serangan jantung. Menurut riset yang dipublikasikan Journal of Internal Medicene, cokelat yang bermanfaat untuk kesehatan itu adalah cokelat tua.

Sebesar 70% penyuka cokelat memiliki risiko rendah mengalami serangan jantung dibandingkan mereka yang jarang mengonsumsi cokelat. Manfaat cokelat memang sudah sering diteliti. Konon cokelat tua yang kaya dengan flavonoids, bisa menurunkan risiko pembekuan darah, melindungi terhadap kanker usus, dan bahkan membantu mencegah proses persalinan prematur. Antioksidan adalah komponen yang melindungi terhadap radikal bebas, molekul yang terakumulasi di badan dan merusak sel.

Inggris termasuk negara yang sangat peduli terhadap penyakit jantung. Sebabnya di negara ini penyakit jantung menjadi salah satu pencabut nyawa terbesar. Sekitar 270.000 orang meninggal tiap tahun karena serangan jantung. Sepertiga diantaranya meninggal sebelum sampai di rumah sakit. Kadang-kadang itu terjadi karena mereka menunda-nunda untuk mencari bantuan.

Manfaat cokelat untuk kesehatan juga pernah diungkap pada riset Institut Karolinska di Stockholm, Swedia. Riset dilakukan terhadap 1.169 pasien berusia antara 45-70 tahun yang masuk ke rumah sakit karena serangan jantung antara 1992-1994.

Setiap pasien itu ditanyai soal kebiasaan dietnya, termasuk berapa banyak cokelat yang mereka makan. Hasilnya, menunjukkan mereka yang makan cokelat dua kali seminggu atau lebih, 66% diantaranya tidak meninggal karena masalah jantung ketimbang mereka yang tak makan cokelat.

Sementara, mereka yang menikmati cokelat sekali seminggu, bisa mengurangi risiko sampai setengahnya. Sementara yang mengudap sekali sehari atau kurang dari itu, hanya mendapat sedikit keuntungan, yakni mengurangi risiko kematian hanya 27%.

“Efek cokelat terhadap kesehatan, dalam beberapa tahun terakhir, menarik minat. Tapi kami tahu, tak ada studi tentang kemungkinan efek cokelat setelah serangan jantung,”ujar salah seorang periset tersebut. Tapi ingat, cokelat yang dimaksud bukanlah cokelat dengan kadar susu tinggi. Bukan pula cokelat dengan lemak tinggi.

Bagaimana dengan cokelat yang sudah diolah dengan campuran susu? Manfaat cokelat tidak didapat pada cokelat susu dengan kalori tinggi. Padahal, itulah tipe cokelat paling popular di Inggris, juga di belahan dunia lain, termasuk di Indonesia.

“Kita harus mengin-terpretasi-kan studi ini dengan hati-hati karena didasarkan pada peristiwa yang sudah lama. Diagnosis dan penanganan serangan jantung yang kita lakukan sudah maju disbanding saat ini,”ujar Ellen Mason, perawat jantung senior di Yayasan Jantung Inggris. (SINDO)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar